Selasa, 27 Maret 2012

KEMAMPUAN MENULIS ADVERTORIAL



category : catatan kuliah 
dibawah ini adalah catatan kuliah gw selama menempuh pendidikan lanjutan, semoga dapat membantu teman-teman yang sedang kuliah di jurusan komunikasi khususnya advertising..



Menulis advertorial itu gampang-gampang susah. Pasalnya, iklan dalam bentuk narasi ini harus memiliki kemampuan 3 profesi dalam penggarapannya.
1. Profesi sebagai sales/marketing, yakni kita harus menguasai product knowledge dari si pengiklan. Niscaya penulisannya harus mewakili perusahaan pengiklan tersebut.
2. Profesi sebagai seniman, yakni harus bisa merangkai untaian kata yang memikat hingga konsumen tertarik atas iklan yang kita tulis.
3. Profesi jurnalis, yakni harus mampu menulis. Tak hanya itu, agar advertorial memiliki kelengkapan sebagai sebuah berita harus melalui serangkaian pengumpulan bahan, salah satunya interview. Fakta dan data harus kita ungkap. Untuk menghindari adanya kebohongan publik kita harus menolak menulis apa yang tidak ada faktanya.

Pengiklan kecewa? Itu resiko kita sebagai seorang jurnalis.
Faktanya, semua pengiklan mengucapkan terima kasih karena telah terhindar dari pencorengan nama baik oleh diri sendiri. Misalnya advertorial sebuah properti residensial.
Pengiklan minta ditulis adanya sebuah pintu gerbang ekslusif ketika memasuki kawasan residensial tersebut. Namun karena pintu gerbang belum dibuat maka kita menolak untuk menambah berita tentang pintu tersebut.
Kita kemukakan alasannya. Bila konsumen datang untuk survey namun tidak menemui pintu gerbang dimaksud, lihat betapa kecewanya konsumen. Alih-alih ingin memikat konsumen, malah menjauhkan konsumen dari keinginan membeli properti kita. Demi alasan tersebut, pengiklan berterima kasih atas saran tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;