Rabu, 16 September 2009

bc181-end

”Ini Yuda, yang main bass, yang ini Rachman...dia yang main lead gitarnya, kalau yang ini namanya Randy, dia yang main keyboard, nah...kalau yang ini namanya Rama, dia yang main drum, kalau saya yang main gitar rhytm dan vokalnya pak!”, kata gue sambil ngenalin personil band gue ke Pak Rudi.
Setelah Pak rudi ngejelasin dengan panjang lebar tentang isi kontraknya, dan kita semua paham sama isi perjanjiannya, kita gak perlu nunggu lama lagi untuk nandatanganin perjanjiannya, dan tiga hari lagi kita langsung disuruh untuk mulai rekaman.

Berhubung materi lagu untuk album pertama ini udah jauh-jauh hari gue siapkan, jadinya kita gak perlu makan waktu lama untuk proses rekamannya, cukup tiga bulan setengah, semuanya udah beres. Dan minggu depan kita udah mulai untuk launching album, Pak Rudi ngijinin kita sendiri untuk nentuin tempat untuk launching albumnya, dan gue pun langsung kepikiran kafe Om Tora untuk tempat launchingnya. Personil band gue yang lain pun setuju, dan akhirnya gue langsung telepon Om Tora untuk minta ijin sama dia, setelah gue telepon ternyata Om Tora seneng banget, dia bilang ke gue kalau dia akan nyiapin dekorasi terbaik untuk launching album band gue yang pertama di kafenya.
Hari yang dinanti-nantikan itu pun akhirnya tiba, Pak rudi ngenalin nama band kita ke wartawan dan orang-orang yang datang disana, saat masuk ke sesi tanya jawab, ada salah satu wartawan yang nanya,
”Kenapa band kalian dinamakan Devil May Cry?”, tanya wartawan itu.
”Nama Devil May Cry kita ambil dari film kartun yang biasa kita nonton kalau selesai latihan, karena menurut kami nama itu keren aja! Hehehe...”, jawab Randy ke wartawan itu.
”Apa yang menarik dari album pertama ini menurut kalian sehingga para penikmat musik akan membeli album kalain?”, tanya wartawan yang lain.
”Hmm...dalam album ini kita masukin beragam jenis musik, dari POP, Klasik, Punk, Rock, Funk, sampai Jazz ada dalam album ini...jadi yang denger musik kita, kita jamin gak akan bosen!”, jawab gue.
”Apa tanggapan kalian tentang pembajakan yang terjadi di Indonesia saat ini?”, tanya wartawan itu lagi.
”Wah...tuh dia, kalau dari segi penjualan album pasti kita rugi banget! Hehehe...tapi kalau dari kaset atau CD bajakan itu lagu-lagu kita jadi dikenal di masyarakat luas...kita sih no problemo, entar pas album ke dua mereka pasti beli yang asli!”, jawab si Yuda dengan santai.
Setelah sesi tanya jawab selesai, kita pun mulai perform di panggung.
Saat sampai di tengah-tengah acara, gue bikin surprise untuk Icha yang saat itu juga datang ke Kafe Om Tora,
”Lagu ini, gue persembahkan untuk gadis yang ada di meja nomer tujuh di pojok sana...gue cuma mau bilang, Aishiteru...”, kata gue sambil nunjuk ke arah Icha yang lagi duduk bareng Sheila dan Om Tora.
Nuansa musik jazz pun mulai terasa saat musik intro mulai dimainkan, judul lagunya ”Di Dekatmu”, liriknya kayak gini :
Intro
Ada sesuatu yang indah bila didekatmu
Saat ku melihat jauh dalam kedua matamu...
(#) Begitu indah...terasa menyejukan...
Tatap matamu...terasa menghangatkan...
Reff : Dirimu...yang bisa membuatku...begitu terpaku
Hingga menggetarkan hatiku...
Cintamu...yang s’lalu ku tunggu...selalu kurindu
Dalam setiap hela nafasku...
Intro
Ada sesuatu yang kurasa dari dirimu
Sesuatu yang selama ini s’lalu nanti...
Back to : (#), Reff
Intro
Back to : Reff (2x)
Intro

Setelah lagu itu selesai, gue langsung nyamperin Icha sambil bawa bunga mawar sebagai tanda cinta tulus dari gue...dan gue pun langsung ngasih bunga itu ke dia, Icha nerima bunga dari gue dengan wajahnya yang malu dan mulai memerah.

Orang-orang yang ada disana memberikan applause atas apa yang gue lakukan ke Icha, dan gue pun jadi ikut malu sendiri jadinya! Hehehe...tapi gue seneng banget, semua beban dan rasa yang terpendam dalam hati ini terasa hilang dan lepas saat gue ngungkapin perasaan gue ke Icha, dan mulai saat itu status gue sama dia resmi sebagai pacar.

Hari-hari berikutnya gue udah mulai promosi ke stasiun-stasiun radio yang ada di Indonesia untuk promo album gue, gak terkecuali Radio Remaja yang jadi tempat si Vivie siaran, gue ngucapin terima kasih ke dia karena gara-gara dia muterin lagu-lagu gue akhirnya ada produser musik yang tertarik ngajakin rekaman.

Disela-sela kesibukan yang gue lakukan saat ini selain kuliah, gue pasti sempat-sempatin waktu gue untuk pergi refreshing sama Icha, karena bagi gue dia sumber inspirasi gue, pancaran sinar dari dia juga yang nerangi hati gue lagi. Gue berharap cinta ini akan selalu abadi, karena bukan first love yang gue cari...tapi true love yang gue butuh dalam hidup ini, semoga yang terbaik yang diberikan oleh Allah.

*****

0 komentar:

Posting Komentar

 
;