Rabu, 16 September 2009

bc156-160

Dua bulan lagi Institut Seni dan Disain Indonesia mau ngadain Dies Natalis-nya yang ke-20, kebetulan gue jadi salah satu panitia untuk acara itu. Dalam acara Dies Natalis ISDI, rencananya juga mau diadain lomba disain, lomba lukis, dan juga festival musik, makanya akhir-akhir ini gue selalu pulang lebih sore dari yang biasanya karena harus ikut rapat.

Hari Kamis, hari ini gue dikasih kabar kalau mau ada rapat jam tiga sore di aula, gue salut banget deh sama ketua panitianya...dia itu orang yang dapat peringkat pertama dalam penghargaan seratus mahasiswa-mahasiswi dengan nilai terbaik di ISDI, namanya Doni. Sebenarnya gue pernah ketemu sama dia sebelumnya waktu gue masih kerja jadi iliustrator di Majalah Remaja, secara si Doni itu juga seorang model...kebetulan waktu itu dia lagi ada jadwal pemotretan disana sama seorang model cewek yang namanya Stefani, gue sih kenalan sama Doni buat basa-basi aja biar bisa kenalan sama Stefani! Hehehe...

Jam tiga kurang lima belas menit gue udah sampai di aula, ternyata panitia yang lain juga udah pada ngumpul, dalam rapat itu kita ngebahas tentang kriteria penilaian lomba, si Doni langsung minta masukan dari gue,
”Kalau menurut gue sih, biasanya dalam penilaian sebuah karya tuh yang dinalai cuma tiga hal...yang pertama, apakah ide dari karya itu original atau tidak...yang kedua, karya yang dibuat itu harus komunikatif...jadi orang yang ngeliat gak bingung sama karya yang dibuat, terus yang ketiga, eksekusi atau penyelesaian akhirnya...itu aja sih kalau menurut gue, tapi para juri pasti punya penilaian sendiri juga sih...”, kata gue dengan seriusnya.
Ternyata anak-anak yang lain pada setuju sama ide gue, dan Doni pun langsung nargetin kalau dalam tiga minggu ini harus udah dapat seponsor.
”Kita anak seni, gak perlu banyak ngomong...kita cuma bicara dalam karya, makanya kita harus tunjukin kalau kita mampu! Itu selogan ISDI dari dulu...”, kata Doni dengan penuh semangat.
Dan rapat pada hari itu pun berakhir sekitar jam lima sore.

Semenjak meninggalnya alm.bokap gue, gue udah berjanji sama diri gue sendiri kalau gue gak mau mainin perasaan cewek-cewek lagi. Makanya gue mau jujur sama Dian, Citra, dan Vita tentang perasaan gue yang sebenarnya sama mereka, karena gue mau seriusin hubungan gue sama Tiara aja.

Gue langsung inget sama mantan gue Vivie yang jadi penyiar di radio, dulu dia pernah ngasih ke gue alamat tempat gawenya kalau gue mau ngirim demo lagu-lagu gue ke dia, gue langsung burning lagu-lagu gue ke CD terus gue kirim ke alamat yang dikasih si Vivie.

Tiga hari kemudian gue nelepon Vivie untuk nanyain CD yang gue kirim ke dia udah sampai atau belum, dan ternyata CD-nya udah sampai.
”Mau gue puter kapan? kebetulan gue megang acara khusus demo track! siapa tau ada produser musik yang dengerin lagu-lagu lo, tapi kalau dapet tawaran kontrak kerja di lebel jangan lupa ya presentase ke gue! hehehe...”, kata Vivie di telepon sambil ketawa-ketawa.
”Nanti gue SMS ke lo deh, acara lo tiap hari ini..., tanang aja, gue jajanin bakso deh...sama gerobak-gerobaknya kalau lo mau! Hehehe...”, jawab gue juga sambil bercanda.
”Ah sialan lo, lo pikir gue mau jualan bakso! Iya deh, entar lo SMS gue aja oke Ross..., dah dulu ya, gue mau On Air lagi neh! Bye...”, kata Vivie.
Abis telepon itu ditutup, gue langsung SMS Dian, Citra dan Vita untuk minta mereka dengerin radio Remaja besok hari jam sembilanan malam dan minta mereka untuk dengerin liriknya baik-baik.

Hari berikutnya, sekitar jam tujuh malam gue SMS Vivie untuk minta lagu gue yang judulnya ”Luka Hati” diputer sekitar jam sembilan malam, lirik lagunya kayak gini :
Intro
Saat teresap makna didalam hati
Mengingat semua rasa yang t’lah kau beri
Maaf bila ku tak dapat memahami
Terlalu sulit bagiku tuk mengerti
(#)Mungkin ku bukan yang terbaik...
Untuk kau jadikan kekasih...
Reff : Mungkin ku tak pantas disampingmu
Dan aku hanya menyakitimu
Setiap nafasku...setiap waktuku...
Hanya kan lukai hatimu...
Intro
Maaf bila ku tak dapat mencintamu
Bukan karena ku tak menghiraukanmu
Tapi kau terlalu baik tuk diriku
Ku takut nanti ku kan menyakitimu
Back to : (#), Reff
Intro
Cukup bagiku merasakan luka hati...
Ku tak inginkan kau merasakan yang ku rasa...
Back to : Reff (2x)
Intro
”Balik lagi di acara Demo Song bareng gue Vivie, yups...kali ini gue mau puterin demo lagu dari seorang cowok yang kuliah di ISDI dengan judul lagunya ”Luka Hati”, oke...let’s play the song and enjoy it!”, kata Vivie dengan lancarnya di radio.
Dan lagu gue pun mulai diputar saat itu.

Selesai lagu gue diputer, SMS-SMS langsung masuk ke HP gue terutama dari Dian, Citra dan Vita, mereka tetep nanya maksud dari lagu gue apa padahal dari liriknya juga udah jelas. Akhirnya gue ngajak mereka ketemuan besok hari untuk ngejelasin semuanya.

Pertamanya gue ketemu sama Vita di ISDI, gue bilang ke dia kalau gue sebenarnya udah punya cewek waktu gue masih jadian sama dia, dan sekarang gue mau seriusin hubungan gue sama cewek gue itu, awalnya Vita

0 komentar:

Posting Komentar

 
;